Kemacetan di berbagai ruas jalan protokol di kota Semarang sudah seharusnya diwaspadai. Tingkat kemacetan yang cukup tinggi membawa implikasi polusi udara yang semakin meningkat. Ujung-ujungnya masyarakatlah yang kena dampaknya, karena kesehatannya berkurang. Laju pertumbuhan jalan yang tidak sebanding dengan angka pertumbuhan kendaraan bermotor menyebabkan kemacetan di jalan raya semakin menjadi-jadi. Beberapa ruas jalan seperti : Jl. Majapahit, Jl. Jatingaleh, Jl Kaligawe, dll selalu dipadati kendaraan bermotor. Emisi gas buang dari berbagai macam jenis kendaraan keluar dari knalpot tiap harinya, semakin menambah polusi udara kota. Bahakan kota Semarang termasuk 10 kota terpolusi di Indonesia. Tentu saja predikat ini bukanlah hal yang baik dan perlu mendapatkan penanganan yang optimal.
Beberapa waktu yang lalu saya sempat ambil foto kemacetan lalu lintas di salah satu ruas jalan penghubung Semarang bawah dengan Semarang atas, tepatnya di jalan Jatingaleh. Foto ini saya ambil dari atas jembatan penyeberangan pasar jatingaleh. Pusing...pusing tiap hari harus menjumpai kemacetan lalu lintas baik saat berangkat kerja dan pulang kerja. Kondisi ini pundirasakan hampir oleh semua pengguna kendaraan bermotor di Semarang. Jika pemerintah kota tidak segera mencari solusinya, maka kondisi ini akan menjadi bom waktu. Jika ruas jalan di Semarang tidak bertambah, maka jumlah kendaraan di jalan raya perlu dibatasi jumlahnya, agar tidak menimbulkan kemacetan dan polusi udara kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar