Kamis, 15 Oktober 2009
Paparan Bantek Pengelolaan Sampah 3R Surakarta
Mendekatai batas waktu akhir pekerjaan konsultan, pertemuan dilakukan secara intens antara tim teknis dan tenaga ahli untuk memampau perkembangan akhir pekerjaan seperti yang terjadi belum lama ini di Ruang Sidang B, Kantor Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah Jl. Gajah Mungkur Semarang
Selasa, 11 Agustus 2009
Mungkinkah Mengurai Kemacetan Di Jatingaleh
Pertumbuhan kendaraan bermotor di kota Semarang akhir-akhir ini memang sangat pesat sekali. Hal ini tampak sekali dengan makin padatnya lalu lintas di berbagai ruas jalan raya. Jumlah angka penjualan kendaraan bermotor yang sangat tinggi ternyata tidak diimbangi oleh pertumbuhan jalan raya. Jumlah dan ruas jalan yang ada saat ini cenderung statis bahkan tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun, termasuk di kawasan Jl. Jatingeleh. Jalan yang menghubungkan 2 wilayah yaitu wilayah Semarang bawah dan Semarang atas ini salalu padat dan bahkan sudah mulai muncul kerawanan-kerawanan. Titik kemacetan di jalan ini sudah cukup parah sekali terutama pada jam sibuk di pagi hari dan sore hari. Tiap hari penulis selalu mendapatkan antrean kendaraan bermotor roda dua dan empat cukup panjang dan sudah barang tentu kondisi ini juga menimbulkan dampak pencemaran udara yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Mengurai kondisi kemacetan jalan di Jatingeleh memang tidak mudah. Meskipun tiap pagi polisi harus melakukan buka tutup ruas jalan untuk mengurai kemacetan, tetap saja kemacetan terjadi dan masih cukup signifikan saja. Dengan kondisi yang sudah seperti ini, sudah seharusnya pemerintah turun tangan untuk membantu mencari solusi dan menyelesaikannya. Jika pemerintah memang serius untuk mengurai kemacetan di Jatingeleh, perlu adanya kebijakan-2 yang bisa membantu mengurangi kemacetan di jalan Jatingaleh misalnya dengan menerapkan Tree in One pada jam-jam sibuk atau penggunaan transportasi massal untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Namun demikian semua kembali kepada komitment dan keinginan pemerintah kota Semarang, jika memang Jatingaleh akan diurai kemacetannya, maka 2 solusi tersebut sudah semestinya perlu dipikirkan untuk diimplemantasikan sesegra mungkin. Semoga saja...
Jumat, 22 Mei 2009
Dampak Tol Semarang-Solo di Gedawang
Pengembangan infrastruktur wilayah/kota mejadi sebuah prioritas utama dalam meningkatkan performance wilayah/kota sekaligus sebagai alat untuk mempermudah akses keluar masuk nya investor untuk mendukung roda perekonomian khususnya di provinsi Jawa Tengah. Sudah barang tentu para investor akan tertarik dengan kemudahan akses transportasi yang menjadi salah satu faktor penting dalam berinvestasi termasuk keamanan dan keselamatan investasi yang sudah ditanamkan-nya. Tampa kemudahan dalam transportasi maka akslerasi menjadi lambat dan sangat tidak menguntungkan bagi investor untuk. mengembangkan bisnisnya. Oleh sebab itu tidak salah jika Proyek Pembangunan Jalan tol Semarang-Solo yang menjadi program prioritas pemerintah provinsi Jawa tengah yang harus selesai sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
Meski proyek ini menjadi program prioritas, dalam pelaksanaannya (pembangunan sarana dan prasarana) tidak boleh menafikkan aspek lingkungan. Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa pembangunan jal tol dimanapun berada, selalu merubah fungsi dan tata guna lahan ber ribu-ribu hektar sepanjang jalur Semarang sampai Solo. Dengan perubahan fungsi dan tata guna lahan sudah bisa dipastikan akan ada dampak signifikan yang terjadi dan pada akhirnya merugikan masyarakat juga. Ganti rugi jalan tol yang telah dibagikan kepada warga yang terkena rute memang bisa menjawab sebagian kecil permasalahan yang ditimbulkan. Namun aspek lingkungan tetap harus lebih diperhatikan dampaknya. Seperti pembangunan yang sekarang sedang melewati rute di wilayah kelurahan Gedawang. Dampaknya sangat dirasakan sekali oleh warga seperi debu dan partikulat yang berbahaya yang bisa menimbulkan penyakit ISPA (infensi Saluran Pernapasan Akut), lumpur yang mengalir masuk ke jalan perumahan pdan mengancam enduduk saat hujan deras karena pembangunan jalan tol tidak di back up sistem drainase terlebih dahulu, menjadi gersang, dll. Salah satu dampak yang cukup kentara adalah terpotongnya akses jalan menuju perumahan Villa Krista Gedawang, dimana jalan tol ini tepat persis sekali jalurnya memotong di depan Gapura perumahan tersebut. Dulu warga yang melirik Villa Krista Gedawang untuk dijadikan sebagai tempat hunian keluarga sudah tentu memiliki tujuan agar rumah yang di huni sejuk, asri dan jauh dari kebisingan, namun dengan keberadaan tol Semarang- Solo yang nantinya akan beroperasi, rasa-rasanya keinginan penghuni akan bergeser dan jauh dari harapan semula. Maka daripada itu saya sebagai pemerhati lingkungan sangat berharap pemerintah provinsi juga merehabilitasi lingkungan yang terkena dampak pembangunan jalan tol.
Meski proyek ini menjadi program prioritas, dalam pelaksanaannya (pembangunan sarana dan prasarana) tidak boleh menafikkan aspek lingkungan. Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa pembangunan jal tol dimanapun berada, selalu merubah fungsi dan tata guna lahan ber ribu-ribu hektar sepanjang jalur Semarang sampai Solo. Dengan perubahan fungsi dan tata guna lahan sudah bisa dipastikan akan ada dampak signifikan yang terjadi dan pada akhirnya merugikan masyarakat juga. Ganti rugi jalan tol yang telah dibagikan kepada warga yang terkena rute memang bisa menjawab sebagian kecil permasalahan yang ditimbulkan. Namun aspek lingkungan tetap harus lebih diperhatikan dampaknya. Seperti pembangunan yang sekarang sedang melewati rute di wilayah kelurahan Gedawang. Dampaknya sangat dirasakan sekali oleh warga seperi debu dan partikulat yang berbahaya yang bisa menimbulkan penyakit ISPA (infensi Saluran Pernapasan Akut), lumpur yang mengalir masuk ke jalan perumahan pdan mengancam enduduk saat hujan deras karena pembangunan jalan tol tidak di back up sistem drainase terlebih dahulu, menjadi gersang, dll. Salah satu dampak yang cukup kentara adalah terpotongnya akses jalan menuju perumahan Villa Krista Gedawang, dimana jalan tol ini tepat persis sekali jalurnya memotong di depan Gapura perumahan tersebut. Dulu warga yang melirik Villa Krista Gedawang untuk dijadikan sebagai tempat hunian keluarga sudah tentu memiliki tujuan agar rumah yang di huni sejuk, asri dan jauh dari kebisingan, namun dengan keberadaan tol Semarang- Solo yang nantinya akan beroperasi, rasa-rasanya keinginan penghuni akan bergeser dan jauh dari harapan semula. Maka daripada itu saya sebagai pemerhati lingkungan sangat berharap pemerintah provinsi juga merehabilitasi lingkungan yang terkena dampak pembangunan jalan tol.
Jumat, 01 Mei 2009
Sertifikat Tenaga Ahli SKA Teknik Lingkungan
Tenaga ahli sangat diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan baik pekerjaan konsultan perencanaan, supervisi dan kontraktor. Untuk melindungi tenaga ahli yang berkompeten dan benar-benar ahli di bidangnya pemberi pekerjaan atau proyek mewajibkan tenaga ahli yang digunakan dalam pekerjaan tersebut harus memiliki sertifikat keahlian atau SKA yang dikeluarkan lembaga yang terakreditasi secara nasional yaitu LPJK (lembaga pengembangan jasa konstruksi). Dengan adanya hal ini maka konsultan dan kontraktor tidak mungkin lagi saling membajak tenaga ahli atau memanipulasi data tenaga ahli untuk salah satu pekerjaan. Lebih-lebih dalam setiap tahapan tender ada kini ada tahapan verifikasi tenaga ahli. Dalam tahap ini tenaga ahli harus wajib hadir dengan : 1. Menunjukkan Ijazah 2. Menunjukkan SKA 3. KTP4. NPWP 5. SPPT tahunan, dll.
Semakin berat dan semakin sulit saja. Namum demikian saya selaku tenaga ahli di konsultan memberi kesempatan kepada konsultan2 lain yang akan menggunakan jasa saya, tentu saja dengan pertimbangan kesepakatan kompensasi fee yang disepakati bersama. Bisa hanya pinjam SKA saja bisa juga ikut sebagai tenaga ahli. Silahkan hubungi saya di email : bagusirawanmail@yahoo.com. atau telp di Hp. 081 56 6565 81
Semakin berat dan semakin sulit saja. Namum demikian saya selaku tenaga ahli di konsultan memberi kesempatan kepada konsultan2 lain yang akan menggunakan jasa saya, tentu saja dengan pertimbangan kesepakatan kompensasi fee yang disepakati bersama. Bisa hanya pinjam SKA saja bisa juga ikut sebagai tenaga ahli. Silahkan hubungi saya di email : bagusirawanmail@yahoo.com. atau telp di Hp. 081 56 6565 81
Rabu, 26 November 2008
Chemical Safety Pertamina Up IV Cilacap
Penanganan bahan kimia berbahaya di industri merupakan tindakan yang tepat untuk melindungi diri dan linkungan dari bahaya bahan tersebut. Oleh sebab itu Manajemen Pertamina UP IV Cilacap mengirimkan 8 orang peserta untuk mengikuti Kursus Chemical Safety and Hazard Handling selama 4 hari mulai tanggal 24-27 November 2008 yang bertempat di Hotel Papandayan Bandung. Peserta cukup antusias dan mengikuti pelatihan ini dengan tertib sampai akhir acara usai. Sebagai nara sumber dan mewakili PT Citra Larasindo saya juga menyerahkan langsung sertifikat sebagai tanda keberhasilan peserta mengikuti acara kursus ini. Sampai bertemu di kursus yang akan datang.
Selasa, 18 November 2008
Sedekah Bumi Desa Gedawang
Masyarakat Desa Gedawang Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik, memiliki tradisi dan punya cara unik untuk mensyukuri rezeki dari bumi tempat mereka tinggal. Warga melakukan prosesi sedekah bumi yang kini menjadi acara tahunan. Sedekah bumi selain untuk meminta berkah, juga diselenggarakan untuk menolak bala atau petaka. Menurut saya selaku pemerhati lingkungan tradisi sedekah bumi perlu diuri-uri untuk diambil hikmahnya. Kegiatan itu merupakan media bagi warga Kelurahan Gedawang untuk saling bersilaturahmi antara warga asli desa Gedawang dengan warga pendatang yang tinggal di Perumahan Gedawang. Selain itu, sedekah bumi dapat juga melatih warga untuk gemar bersedekah. Sebab biaya yang digunakan berasal dari seluruh warga baik warga asli dan warga pendatang.
Prosesi arak-arakan cukup meriah sekali dan melibatkan seluruh elemen masyarakat di sana. Tumpeng sebagai simbol kemakmuran juga diarak menggunakan mobil kijang bak terbuka, diiringi kuda lumping, Drum Band dari anak-anak sekolah alumni TK ABA 47 Gedawang dan anak-anak TK ABA 47 Gedawang juga mengikuti dibelakangnya serta diikuti seluruh warga yang mengiring prosesi arak-arakan tersebut. Sungguh menarik sekali acara sedekah bumi ini, disamping prosesi sedekah bumi kegiatan ini diakhiri dengan pagelaran seni dan pentas wayang kulit semalam suntuk. Semoga warga desa Gedawang selalu rukun, aman dan damai sejahtera.
Jumat, 14 November 2008
PT Badak LNG Kalimantan Timur
Meski produksi gas alam cair di PT Badak mengalami penurunan, tetap saja tidak melemahkan bagian SDM untuk mengirimkan pesertanya mengikuti kursus Materail Handling and Chemical Hazard di Hotel Oasis Amir Jakarta beberapa waktu yang lalu. Saya selaku nara sumber sudah barang tentu banyak berkomunikasi dengan para peserta yang terlihat kocak dan suka bercanda. Sebagai karyawan PT Badak yang berpenghasilan rata2 Rp 20 juta/bulan, mereka terkesan tidak angkuh dan tetap rendah diri. Spriritualnya juga baik dan etos kerjanya pun bisa saya acungkan dua jempol, Selamat bagi semua peserta sampai berjumpa di kursus yang akan datang.
Langganan:
Postingan (Atom)