Selasa, 11 Agustus 2009

Mungkinkah Mengurai Kemacetan Di Jatingaleh



Pertumbuhan kendaraan bermotor di kota Semarang akhir-akhir ini memang sangat pesat sekali. Hal ini tampak sekali dengan makin padatnya lalu lintas di berbagai ruas jalan raya. Jumlah angka penjualan kendaraan bermotor yang sangat tinggi ternyata tidak diimbangi oleh pertumbuhan jalan raya. Jumlah dan ruas jalan yang ada saat ini cenderung statis bahkan tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun, termasuk di kawasan Jl. Jatingeleh. Jalan yang menghubungkan 2 wilayah yaitu wilayah Semarang bawah dan Semarang atas ini salalu padat dan bahkan sudah mulai muncul kerawanan-kerawanan. Titik kemacetan di jalan ini sudah cukup parah sekali terutama pada jam sibuk di pagi hari dan sore hari. Tiap hari penulis selalu mendapatkan antrean kendaraan bermotor roda dua dan empat cukup panjang dan sudah barang tentu kondisi ini juga menimbulkan dampak pencemaran udara yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Mengurai kondisi kemacetan jalan di Jatingeleh memang tidak mudah. Meskipun tiap pagi polisi harus melakukan buka tutup ruas jalan untuk mengurai kemacetan, tetap saja kemacetan terjadi dan masih cukup signifikan saja. Dengan kondisi yang sudah seperti ini, sudah seharusnya pemerintah turun tangan untuk membantu mencari solusi dan menyelesaikannya. Jika pemerintah memang serius untuk mengurai kemacetan di Jatingeleh, perlu adanya kebijakan-2 yang bisa membantu mengurangi kemacetan di jalan Jatingaleh misalnya dengan menerapkan Tree in One pada jam-jam sibuk atau penggunaan transportasi massal untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Namun demikian semua kembali kepada komitment dan keinginan pemerintah kota Semarang, jika memang Jatingaleh akan diurai kemacetannya, maka 2 solusi tersebut sudah semestinya perlu dipikirkan untuk diimplemantasikan sesegra mungkin. Semoga saja...

Tidak ada komentar: