Penanganan bahan kimia berbahaya di industri merupakan tindakan yang tepat untuk melindungi diri dan linkungan dari bahaya bahan tersebut. Oleh sebab itu Manajemen Pertamina UP IV Cilacap mengirimkan 8 orang peserta untuk mengikuti Kursus Chemical Safety and Hazard Handling selama 4 hari mulai tanggal 24-27 November 2008 yang bertempat di Hotel Papandayan Bandung. Peserta cukup antusias dan mengikuti pelatihan ini dengan tertib sampai akhir acara usai. Sebagai nara sumber dan mewakili PT Citra Larasindo saya juga menyerahkan langsung sertifikat sebagai tanda keberhasilan peserta mengikuti acara kursus ini. Sampai bertemu di kursus yang akan datang.
Rabu, 26 November 2008
Selasa, 18 November 2008
Sedekah Bumi Desa Gedawang
Masyarakat Desa Gedawang Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik, memiliki tradisi dan punya cara unik untuk mensyukuri rezeki dari bumi tempat mereka tinggal. Warga melakukan prosesi sedekah bumi yang kini menjadi acara tahunan. Sedekah bumi selain untuk meminta berkah, juga diselenggarakan untuk menolak bala atau petaka. Menurut saya selaku pemerhati lingkungan tradisi sedekah bumi perlu diuri-uri untuk diambil hikmahnya. Kegiatan itu merupakan media bagi warga Kelurahan Gedawang untuk saling bersilaturahmi antara warga asli desa Gedawang dengan warga pendatang yang tinggal di Perumahan Gedawang. Selain itu, sedekah bumi dapat juga melatih warga untuk gemar bersedekah. Sebab biaya yang digunakan berasal dari seluruh warga baik warga asli dan warga pendatang.
Prosesi arak-arakan cukup meriah sekali dan melibatkan seluruh elemen masyarakat di sana. Tumpeng sebagai simbol kemakmuran juga diarak menggunakan mobil kijang bak terbuka, diiringi kuda lumping, Drum Band dari anak-anak sekolah alumni TK ABA 47 Gedawang dan anak-anak TK ABA 47 Gedawang juga mengikuti dibelakangnya serta diikuti seluruh warga yang mengiring prosesi arak-arakan tersebut. Sungguh menarik sekali acara sedekah bumi ini, disamping prosesi sedekah bumi kegiatan ini diakhiri dengan pagelaran seni dan pentas wayang kulit semalam suntuk. Semoga warga desa Gedawang selalu rukun, aman dan damai sejahtera.
Jumat, 14 November 2008
PT Badak LNG Kalimantan Timur
Meski produksi gas alam cair di PT Badak mengalami penurunan, tetap saja tidak melemahkan bagian SDM untuk mengirimkan pesertanya mengikuti kursus Materail Handling and Chemical Hazard di Hotel Oasis Amir Jakarta beberapa waktu yang lalu. Saya selaku nara sumber sudah barang tentu banyak berkomunikasi dengan para peserta yang terlihat kocak dan suka bercanda. Sebagai karyawan PT Badak yang berpenghasilan rata2 Rp 20 juta/bulan, mereka terkesan tidak angkuh dan tetap rendah diri. Spriritualnya juga baik dan etos kerjanya pun bisa saya acungkan dua jempol, Selamat bagi semua peserta sampai berjumpa di kursus yang akan datang.
Semakin Macet Saja Kota Jakarta
Pernahkah kita menyadari bahwa kemacetan lalu lintas yang terjadi di kota-kota besar Indonesia telah menyebabkan 20 persen dari Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digunakan oleh kendaraan roda empat terbuang percuma ?. BBM tersebut terbuang percuma saat kendaraan tersebut berjalan ditempat akibat jalanan yang macet. Pemborosan pemakaian BBM ditengah kemacetan ini bukanlah hal baru, menurut cacatan dari Strategic Urban Road Infrastructure dikemukakan bahwa sejak tahun 1997 kemacetan tersebut sudah sangat serius dan harus segera mendapatkan penanganan. Saat itu jumlah pemborosan yang dihitung akibat dari kemacetan lalu-lintas telah mencapai Rp. 10 triliun per tahun.
Laporan itu juga menjelaskan bahwa kecepatan rata-rata mobil di kota-kota besar (Jakarta, Bandung, Surabaya, dll) hanya 15 sampai 21 km per jam. Hampir sama dengan kecepatan rata-rata di kota Manila (16 km per jam), Meksiko City (31,5 km per jam) dan Los Angeles (34,5 km per jam). Kemacetan sebetulnya telah menyebabkan kerugian social bagi masyarakat berupa pemborosan waktu dan biaya opersional kendaraan senilai Rp. 17,2 triliun per tahun. Disamping itu emisi gas buang yang ditimbulkan diperkirakan mencapai lebih dari 25.000 ton per tahun. Penurunan produktifitas ekonomi dan kualitas hidup warga kota juga menjadi turun, akibat struktur jalanan yang semakin semrawut dan tingginya angka polutan udara. Maka tak heran jika pemilik kendaraan di Jakarta sudah lama merasa tidak nyaman lagi berkendaraan. Setiap saat mereka selalu dihadapkan dengan kemacetan di berbagai ruas jalan. Jika pemerintah kota Jakarta tidak bisa mencari solusi sudah bisa dipastikan mobil yang tadinya berjalan merayap akan berhenti total di jalan raya. Semakin sumpek dan macet saja saja kota Jakarta...
Laporan itu juga menjelaskan bahwa kecepatan rata-rata mobil di kota-kota besar (Jakarta, Bandung, Surabaya, dll) hanya 15 sampai 21 km per jam. Hampir sama dengan kecepatan rata-rata di kota Manila (16 km per jam), Meksiko City (31,5 km per jam) dan Los Angeles (34,5 km per jam). Kemacetan sebetulnya telah menyebabkan kerugian social bagi masyarakat berupa pemborosan waktu dan biaya opersional kendaraan senilai Rp. 17,2 triliun per tahun. Disamping itu emisi gas buang yang ditimbulkan diperkirakan mencapai lebih dari 25.000 ton per tahun. Penurunan produktifitas ekonomi dan kualitas hidup warga kota juga menjadi turun, akibat struktur jalanan yang semakin semrawut dan tingginya angka polutan udara. Maka tak heran jika pemilik kendaraan di Jakarta sudah lama merasa tidak nyaman lagi berkendaraan. Setiap saat mereka selalu dihadapkan dengan kemacetan di berbagai ruas jalan. Jika pemerintah kota Jakarta tidak bisa mencari solusi sudah bisa dipastikan mobil yang tadinya berjalan merayap akan berhenti total di jalan raya. Semakin sumpek dan macet saja saja kota Jakarta...
Bermain Pasir di Pantai Alam Indah Tegal
Masyarakat umum telah lama mengenal kota Tegal sebagai salah satu tujuan wisata Bahari yang sesuai dengan mottonya ”Tegal Kota Bahari”. Hal ini tidak lepas dari potensi dan filosofis kota ini yang menjadi daerah maritim dan memiliki sejarah kemaritiman yang cukup tua, bahkan cikal bakal TNI-Angkatan laut-pun lahir di kota Tegal dengan hadirnya sekolah Calon Perwira Angkatan laut (ALRI) pertama kalinya dan disini pulalah ada pangkalan IV TNI angkatan laut berada
Sebagai daerah tujuan wisata bahari Kota Tegal memiliki Pantai Alam Indah (PAI) yang letaknya cukup strategis sekali karena dekat dengan jantung dan pusat kota, sehingga wisatawan akan lebih mudah untuk mengaksesnya. Keindahan pantai ini sudah barang tentu akan dimanfaatkan oleh banyak wisatawan domestik yang mengunjungi pantai ini. Bermain pasir dan berenang adalah mainan favorit anak-anak yang datang kemari. Disamping itu para pengunjung masih bisa mengitari perairan di Pantai Alam Indah dengan menggunakan perahu nelayan yang memang khusus disewakan untuk rekreasi keluarga. tarifnya-pun relatif murah dan terjangkau kantong wisatawan domestik. Meski lebih banyak anak-anak yang bermain air dan pasir, tapi masih juga ada orang dewasa yang bermain pasir di tepi pantai, mungkin saja masa kecilnya kurang bahagia karena tidak pernah bermain pasir. Mumpung sampai di PAI kesempatan tidak di sia-siakan.
Langganan:
Postingan (Atom)