Selasa, 17 Juni 2008

Sulitnya Menata PKL Pasar Johar







Mengais rezeki dengan menjual dagangan di Kota Metropolitan seperti Semarang ini, memang gampag-gampang susah. Betapa tidak, persaingan yang sangat ketat antar sesama pedagang membutuhkan strategi jitu untuk memasarkan dagangan agar mudah dilirik pembeli dan pada akhirnya pembeli memutuskan untuk mengkonsumsi dagangan tersebut. Salah satu tempat yang cukup laris menjual dagangan adalah di tempat-tempat keramaian umum seperti Pasar Johar contohnya. Pasar legendaris yang dibuat oleh arsitek ternama Thomas Karzen ini ternyata mampu mengimbangi zaman, dan tidak terlindas oleh zaman manakala supermarket dan hipermart mulai menggurita di kota ini. Namum bagi pedagang yang tidak memiliki tempat resmi berjualan, menjadi sangat dilematis sekali. Untuk memenuhi tuntutan perut dari hari ke hari mereka harus kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP Pemkot Semarang. Pemerintah kota sudah menetapkan bahwa PKL tidak diperkenankan berjualan di trotoar-trotoar karena bisa menyebabkan kemacetan jalan dan mengganggu keindahan pemandangan jalan. Tetapi karena mereka tidak bisa menyewa kios atau los yang cukup mahal biayanya, pada akhirnya PKL tetap nekat berjualan di tempat-tempat strategis, namum menjadi larangan untuk berjualan. Maka konsekwensi logis yang harus mereka terima saat ada penertiban, barang-barang dagangan terpaksa harus rela diangkut dan diamankan oleh petugas Satpol PP. Saat petugas tidak melakukan penertiban lagi, mereka pun akan kembali ke tempat semula dan menggelar dagangannya di trotoar atau malah memakan badan jalan seperti yang terjadi di depan Matahari Departemen Store yang sudah tutup karena tak kuasa menandingi kesaktian Pasar Johar. Yah begitulah PKL kota Semarang, sulit diatur dan ditata oleh siapapun pejabat yang berkuasa. Mereka berani mengambil resiko demi perut dan biaya sekolah anak-anaknya untuk bisa memperbaiki nasib keluarga yang selalu terlunta-lunta.

Serah Terima Interen Ke Pejabat Baru FT UNIMUS




Beberapa waktu yang lalu Pejabat Lama Fakultas Teknik UNIMUS mengundang acara ramah tamah di rumah makan Indah Sari Babadan. Acara ini dihadiri oleh seluruh dosen Fakalutas Teknik UNIMUS baik dari Program Studi Teknik Mesin dan Program Studi Teknik Elektro. Inti acara ini adalah memberikan masukan-masukan untuk meneruskan program yang sudah dijalankan pejabat lama ke pejabat baru. Dekan sebelumnya Ir. Dwi basuki Wibowo MS digantikan Drs. H. Samsudi Raharjo, MM dan Sekretaris Fakultas Rubijanto, ST digantikan RM. Bagus Irawan ST MSi. Semoga pejabat baru dapat melaksanakan amanah dan menjalankan tugas sebaik-baiknya dan terus memajukan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS)

Jumat, 13 Juni 2008

KENANGAN MASSA SMU


Masa-masa SMA adalah masa yang sangat menyenangkan dan penuh dengan kenangan. Betapa tidak disinilah seseorang mulai mencari jati dirinya yang sesungguhnya. Meski kadang ada duka dan ada suka, semua itu adalah bumbu-bumbu yang menjadi penyejuk rasa. Sudah sekian lama saya meninggalkan bangku sekolah, namun rasanya saya tak pernah bisa melupakan tempat yang menjadi kawah condrodimuka tahap awal dalam meniti kehidupanku. Jasa Pak Ernang , B.Sc (Guru FISIKA) sang arsitek yang membuat saya bisa masuk UNDIP tidak lewat test (PMDK) adalah jasa2 yang luar biasa yang tidak pernah saya bisa membalasnya dengan apapun juga. Oleh karena itu saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bersilaturahmi dalam acara jalan sehat HUT IKA SULA dan Milad SMU Islam Sultan Agung Semarang. Lebih dari 2500 peserta mengikuti acara ini. Tentu saja doorprizenya meriah banget. Saya berfoto dengan Kamal wakil ketua IKA Sultan Agung seorang Pengusaha Komputer.

Selasa, 10 Juni 2008

Terpilih Menjadi Sekretaris FT UNIMUS


Hidup bagaikan seperti roda. kadang di atas, kadang di tengah dan kadang lagi di bawah. Inilah yang terjadi pada diri saya dan saya sangat mensyukurinya. Saat pertama kali mendirikan Fakultas Teknik UNIMUS saya dipercaya menjadi Dekan Fakultas Teknik UNIMUS. Belum begitu lama saya melanjutkan studi lagi di S2 Undip dan saya dialih fungsikan menjadi Sekretaris dekan. namun karena kesibukan Studi S2 saya akhirnya melepas jabatan tersebut. Sudah 6 tahun ini saya menjadi dosen biasa, meski sempat menjadi Humas di UNIMUS. Beberapa waktu yang lalu saya diberi kesempatan untuk di calonkan menjadi Dekan, tapi saya menyatakan tidak bersedia, karena memberikan kesempatan kepada yang lebih senior. Belajar dari kitab taklim mutakalim, seorang murid tidak boleh mendahului gurunya, begitu pula seorang yunior tidak boleh menyalip seniornya, maka dengan besar hati saya mundur untuk memberi jalan senior saya maju dalam pencalonan Dekan. Yang tidak pernah saya pikirkan bahwa justru dengan saya mundur dan memberikan jalan ini, justru membawa berkah, mengapa??? Setelah senior saya terpilih menjadi Dekan, langsung saja menunjuk saya untuk menjadi Sekretarisnya. Alhamdulillah dan Innalillah...karena tugas berat menghadang di depan mata...Itulah hidup, Jadi Pimpinan----Bawahan----Jadi Pimpinan lagi...Maka barangsipa yang selalu ikhlas dan berserah diri pada Allah, maka sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat hamba-hambanya...semoga saja...

Pembahasan Kelayakan Investasi Bidang PLP





Berdasarkan UU No 32 tahun 2004 Tentang pemerintah Daerah, maka pengelolaan bidang PLP seperti masalah drainase, persampahan dan air limbah merupakan tanggung jawab dari pemerintah daerah. Untuk itu peran pemerintah pusat dalam hal ini Direktorat Pengembangan PLKP sebagai pembuat kebijakan dan stimulant adalah membantu pemerintah daerah mnegetahui kebutuhan prasarana dan sarana PLP agar kualitas lingkungan kabupaten atau kota meningkat. Adanya program jangka menengah bidang PLP akan meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam pembangunan prasarana dan sararana bidang Ke-PLP-an yang akan mempercepat target MDG’s.
Investasi bidang PLP masih perlu ditingkatkan lagi, mengingat keterbatasan dana dan kurangnya perhatian terhadap program PLP, maka keterlibatan masyarakat dan swasta dalam proses pengembangan PLP perlu digairahkan lagi. Keterlibatan swasta dan masyarakat digali melalui berbagai peluang usaha yang ada dan mungkin dikembangkan dilokasi tertentu. Kegiatan ini diarahkan untuk mencari peluang – peluang tersebut dalam bentuk portofolio bisnis yang mampu menggambarkan tingkat kelayakan bisnis pada sektor – sektor PLP. Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas saya selaku tenaga ahli yang menjalankan proyek ini.